Optimization merupakan suatu istilah dalam bahasa Inggris yang berarti penentuan suatu nilai parameter untuk memaksimalkan/meminimalkan nilai suatu fungsi tujuan (objective function). Saya belum menemukan padanan kata yang tepat untuk istilah optimization ini. Saya masih bingung, istilah mana yang lebih pas, apakah optimasi, optimisasi, atau optimalisasi. Tapi jika dianalogikan dengan istilah organization yang diserap menjadi organisasi, istilah optimization lebih pas untuk diserap sebagai istilah optimisasi. Optimisasi ini merupakan makanan sehari-hari seorang insinyur, apapun bidangnya. Optimisasi dilakukan ketika adanya batasan-batasan yang dijumpai oleh seorang insinyur ketika akan memaksimalkan manfaat yang bisa didapat dari sistem yang dimilikinya. Sebagai contoh, seorang insinyur dihadapkan dengan suatu mobil yang memiliki spesifikasi tertentu. Mobil ini akan digunakan untuk memindahkan sejumlah barang. Sang insinyur diperintahkan untuk menentukan, berapa kecepatan mobil, jumlah barang yang diangkut sekali jalan, dan berapa kali barang harus diangkut, agar menghasilkan pengeluaran bensin yang paling kecil, atau mungkin untuk menghasilkan biaya yang paling kecil. Kecepatan mobil, kapasitas mobil, dan biaya tentunya terbatas. Proses penentuan parameter berupa penentuan kecepatan mobil yang diinginkan dsb disebut sebagai optimisasi. Pengeluaran bensin atau biaya pengangkutan disebut sebagai fungsi tujuan (objective function), dan parameter yang menghasilkan fungsi tujuan minimum/maksimum disebut parameter optimum.
Permasalahan yang digambarkan di atas merupakan contoh proses optimisasi yang sesungguhnya. Namun, yang sering saya lihat di jurusan saya, apa yang sering disebut sebagai optimisasi adalah seperti apa yang digambarkan oleh Boris Guyaguler dalam disertasinya, yaitu "the act of manually trying several things and picking the best" (saya langsung kepikiran untuk menulis artikel ini setelah membaca pernyataan Pak Boris tersebut). Dan dia mengatakan bahwa penggunaan istilah optimisasi untuk hal tersebut adalah "misused". Dari beberapa hasil pekerjaan mahasiswa yang pernah saya lihat (misal tugas akhir, tugas kuliah, dsb), optimisasi yang dilakukan tidak lebih dari sekadar membuat beberapa skenario, kemudian di-uji coba, dan hasil yang paling besar dari skenario-skenario yang dibuat disebut sebagai skenario optimum. Misal dalam pengembangan suatu lapangan, dibuat dulu skenario A, B, C, dst, setelah itu tiap skenario disimulasikan menggunakan simulator dan dengan memasukkan model ekonomi, dipilihlah skenario dengan NPV terbesar. Ini sebenarnya tidak terlalu salah, tetapi kurang mencakup, kurang holistik, dan kurang memuaskan. Seseorang yang punya rasa keingintahuan tinggi tentu akan merasa bahwa ada yang tidak pas dengan proses tersebut. Mereka tentu ingin mengetahui suatu proses optimisasi yang lebih sistematis, dan lebih bisa dipertanggungjawabkan secara sistematis, bukan semata-mata hanya intuitif.
Oleh karena itu, menurut saya, suatu mata kuliah yang disebut kuliah Optimisasi (TM31xx) perlu dibuka untuk mahasiswa-mahasiswa TM untuk menghindari ketidakpasan dalam menerapkan optimisasi dan membuka wawasan mereka tentang metode-metode optimisasi yang saat ini telah sangat canggih dan terus berkembang pesat. Kuliah ini tentu saja akan berkutat pada teori optimisasi dari yang paling sederhana (misal program linear), hingga yang paling "up to date" (misal genetic algorithm, simulated annealing, multivariate optimization dsb). Mahasiswa juga akan diperkenalkan pada penerapan metode-metode optimisasi ini dalam penyelesaian masalah di lapangan, seperti optimisasi perangkat produksi (seperti diameter tubing, diameter choke, tekanan separator), optimisasi peletakan sumur (seperti TA yang akan saya kerjakan), optimisasi parameter pemboran (rpm, WOB, densitas lumpur, dsb), dan permasalahan lain di lapangan.
Pada suatu ketika, saat kuliah EOR, dosen saya, Mas Septo pernah bercerita kalau beliau selain mengajar EOR juga mengajar kuliah Optimisasi (tapi gak tau tuh ngajarnya di mana, apa di S2 atau di LN, gak tau). Mungkin kalau kuliah ini mau dibuka, boleh juga tuh Mas Septo jadi dosennya. Atau jika Alloh mengizinkan saya menjadi seorang pengajar, saya insyaAlloh akan mengajarkan mata kuliah ini, barang satu dua SKS. Yang penting, ilmu yang sangat penting ini tidak menjadi salah pengertian.
Intinya, hidup seorang insinyur memang tidak bisa lepas dari yang namanya optimisasi, untuk itu, pengetahuan yang benar mengenai hal tersebut mutlak diperlukan oleh setiap insinyur.
Oleh karena itu, menurut saya, suatu mata kuliah yang disebut kuliah Optimisasi (TM31xx) perlu dibuka untuk mahasiswa-mahasiswa TM untuk menghindari ketidakpasan dalam menerapkan optimisasi dan membuka wawasan mereka tentang metode-metode optimisasi yang saat ini telah sangat canggih dan terus berkembang pesat. Kuliah ini tentu saja akan berkutat pada teori optimisasi dari yang paling sederhana (misal program linear), hingga yang paling "up to date" (misal genetic algorithm, simulated annealing, multivariate optimization dsb). Mahasiswa juga akan diperkenalkan pada penerapan metode-metode optimisasi ini dalam penyelesaian masalah di lapangan, seperti optimisasi perangkat produksi (seperti diameter tubing, diameter choke, tekanan separator), optimisasi peletakan sumur (seperti TA yang akan saya kerjakan), optimisasi parameter pemboran (rpm, WOB, densitas lumpur, dsb), dan permasalahan lain di lapangan.
Pada suatu ketika, saat kuliah EOR, dosen saya, Mas Septo pernah bercerita kalau beliau selain mengajar EOR juga mengajar kuliah Optimisasi (tapi gak tau tuh ngajarnya di mana, apa di S2 atau di LN, gak tau). Mungkin kalau kuliah ini mau dibuka, boleh juga tuh Mas Septo jadi dosennya. Atau jika Alloh mengizinkan saya menjadi seorang pengajar, saya insyaAlloh akan mengajarkan mata kuliah ini, barang satu dua SKS. Yang penting, ilmu yang sangat penting ini tidak menjadi salah pengertian.
Intinya, hidup seorang insinyur memang tidak bisa lepas dari yang namanya optimisasi, untuk itu, pengetahuan yang benar mengenai hal tersebut mutlak diperlukan oleh setiap insinyur.
No comments:
Post a Comment