Setelah event asian games 2010 selesai dengan hasil gemilang bagi pasangan Indonesia, Kido-Hendra, tanganku menjadi semakin gatal untuk memegang raket. Bagaimana tidak, melihat teknik memukul yang mereka lakukan, aku jadi ingin sekali untuk bisa melakukan itu. Oleh karena itu, aku menjadi semakin rajin latihan. Kemudian aku cari-cari referensi, baik berupa artikel, ebook, maupun video tentang teknik-teknik yang benar dalam bermain bulutangkis. Dan demamku ini semakin dikondisikan dengan semakin banyaknya temanku yang mulai menggemari olahraga pukul-memukul bulu ini.
Sebenarnya bulutangkis bukanlah hal yang baru dalam hidupku. Aku sudah memegang raket sejak kelas 3 SD. Ini karena bapakku dan pamanku adalah penggemar bulutangkis, dan di belakang rumah ada lapangan bulutangkis yang rutin digunakan oleh warga di sekitar RT-ku untuk berlatih setiap malam minggu. Kondisi inilah yang membuat bulutangkis sangat familiar bagiku.
Namun ketika SMA, aku mulai jarang bermain bulutangkis. Hal ini karena lapangannya sudah beralih fungsi, kemudian banyak para pemain bulutangkis di RT-ku sudah mulai uzur dan jarang bermain bulutangkis. Dan baru di bangku kuliah aku mulai aktif lagi.
Bulutangkis dapat dikatakan merupakan olahraga raket dengan kecepatan tinggi. Hal ini karena shuttlecock tidak boleh menyentuh lantai lapangan selama pertandingan atau kita akan kehilangan point. Selain itu, kecepatan gerak dan reaksi/reflek pemain dalam mengantisipasi datangnya bola juga sangat penting, apalagi pada permainan ganda (lihat video di bawah). Hal inilah yang membuat bulutangkis sangat menarik bagiku
No comments:
Post a Comment