Seringkali dalam hidup ini kita berhadapan dengan manusia jenis ini, yang menyebabkan kita menjadi emosi dan tindakan kita menjadi tidak terkendali. Mungkin orang itu hanya bercanda tanpa bermaksud tidak baik. Namun, dia tidak mengukur bahwa tindakannya ternyata dapat membuat orang lain marah (hal ini sering dialami oleh penulis).
Kita pastinya telah paham bahwa marah itu termasuk tindakan yang tidak baik (dikecualikan marah karena Alloh, karena itu termasuk sebagian dari iman). Oleh karena itu, kita perlu mengontrolnya. Tapi bagaimana caranya?
Dari pengalaman pribadi, beberapa buku yang pernah saya baca, dan beberapa tausiyah yang pernah saya dengarkan, kira-kira hal berikut bisa kita lakukan:
Kita pastinya telah paham bahwa marah itu termasuk tindakan yang tidak baik (dikecualikan marah karena Alloh, karena itu termasuk sebagian dari iman). Oleh karena itu, kita perlu mengontrolnya. Tapi bagaimana caranya?
Dari pengalaman pribadi, beberapa buku yang pernah saya baca, dan beberapa tausiyah yang pernah saya dengarkan, kira-kira hal berikut bisa kita lakukan:
- Berdoalah dengan doa-doa perlindungan seperti ta'awudz.
- Menyingkirlah jauh-jauh dari orang yang menjengkelkan itu. Ini akan mengurangi bisikan-bisikan syetan yang masuk ke telinga kita yang bisa membuat kita marah.
- Mengubah sikap tubuh, misal dari berdiri ke duduk. Dari duduk jadi berbaring. Ini akan lebih menangkan emosi kita.
- Berwudhu. Menurut hadits, amarah merupakan api, dan api akan padam oleh air.
- Kita harus memikirkan pahala yang besar yang akan Alloh berikan jika kita berhasil mengendalikan amarah kita.
- Dalam menyikapi suatu tindakan orang lain, kita diberi dua pilihan yaitu kita mengendalikan diri atau kita dikendalikan oleh orang lain. Kita harus memikirkan bahwa apabila kita marah akibat tindakan/ledekan orang lain, ini berarti tubuh kita/emosi kita tidak ada di bawah kendali kita, atau dengan kata lain kita telah gagal mengontrol diri kita sendiri. Di sisi lain, tindakan kita malah dikendalikan orang lain, atau bisa dikatakan kita menjadi budak orang lain itu. Tentu kita tidak mau menjadi budak bukan? Oleh karena itu kita harus memikirkan dan berusaha untuk menjadi tuan bagi tubuh kita sendiri.
- Kita harus memikirkan dampak/akibat apa saja yang mungkin terjadi jika kita marah. Misal ada barang-barang yang rusak, atau ada orang yang sebenarnya kita cintai menjadi tersakiti. Kalau bisa kita juga memikirkan betapa konyolnya tindakan seseorang ketika marah. Misal ketika marah lalu dilampiaskan dengan memukul tembok, eh malah sakit sendiri. Jadi malu, hehehe. Ini merupakan jurus jitu yang sering penulis lakukan ketika akan marah.
- Jika cara-cara di atas tidak berhasil dan kita sudah terlanjur marah, segera cari barang yang sudah tidak berguna untuk digunakan sebagai pelampiasan amarah kita. Tapi barang tersebut jangan membahayakan kita (tembok, beling, tabung LPG, kabel listrik, dll). Gunakan barang-barang seperti kain bekas, kertas bekas, bantal bekas, kardus bekas, dll. Kita bisa menggigit-gigitnya sampai puas, setelah itu kita pikirkan betapa bodohnya kita melakukan tindakan seperti itu. Bayangkan kalau kita sedang menggigit-gigit bantal ada teman kita yang melihat, pasti malu kan. Dengan memikirkan hal itu, insyaAlloh kita akan ketawa sendiri dan kemarahan kita menjadi hilang, hehehehe..
Semoga tips-tips di atas berguna untuk menyikapi manusia-manusia yang sering membuat kita jengkel..
No comments:
Post a Comment